24 jam bagi muslimin/muslimat

Sebuah tawaran pembagian waktu dalam sehari semalam bagi muslimin/muslimat & mukminin/mukminat , waktu-waktu atau pukul yang ada dalam pembagian waktu ini sifatnya tentative menyesuaikan dengan jadwal waktu sholat lima waktu pada masing-masing daerah yang tentunya tidak sama.

Tawaran ini lebih banyak ditujukan kepada mereka yang telah berumur 40 tahun ke atas, sesuai bunyi ungkapan “ life begins at 40” atau kalau mau mengambil panutan kepada Rasulullah Saw mulai mendapat kewajiban menyebarkan agama Islam sesuai sifat seorang Rasulullah yaitu tablik pada saat beliau berumur 40 tahun.

Diharapkan dalam waktu sehari semalam tidak ada waktu yang terbuang percuma bagi seorang muslimin/muslimat & mukminin/mukminat maka jadwal inilah yang tersusun dimulai dari bangun tidur di pagi hari hingga kembali tidur di malam hari :

04.00     bangun pagi, mandi, wudlu

04.15     Sholat sunnat wudlu

Sholat sunnat tahajud

Sholat sunnat witir

05.00     ke mesjid

Sholat sunnat tahiyyatul masjid

I’tikaf

Sholat sunnat Subuh

Sholat Subuh

06.00     Membaca do’a do’a yang datang dari Rasulullah Saw, par sahabat, and orang shaleh-shaleh

Menbaca segala tasbih dan dzikir

Membaca Al-Qur’an

Tafakur dan Muraqabah

07.00     Sholat sunnat Isyra’

Sholat sunnat Istikharah

Kembali kerumah, sarapan

Berangkat kerja

09.00     Sholat sunnat Dhuha

Menuntut ilmu yang bermanfaat pada agama

Ibadah-ibadah sunnat

Berbuat kebajikan kemapada kaum muslimim

Bekerja untuk keluarga

12.00     ke mesjid

Sholat sunnat Tahiyyatul masjid

Sholat sunnat sebelum Zohor

Sholat Zohor

Sholat sunnat sesudah Zohor

Pulang ke rumah/tempat kerja dan makan siang

16.00     ke masjid

Sholat sunnat Tahiyyatul masjid

Sholat sunnat sebelum Asar

Sholat Asar

Pulang ke rumah/tempat kerja

Laksanakan kegiatan seperti antara Sholat sunnat Dhuha dan Zohor

18.00     ke masjid

Sholat sunnat Tahiyyatul masjid

Sholat sunnat sebelum Magrib

Sholat Magrib

Sholat sunnat sesudah Magrib

Ibadah-ibadah sunnat lainnya

Sholat sunnat sebelum Isya

Sholat Isya

Sholat sunnat sesudah Isya

Pulang ke rumah

21.00     Kegiatana bersama keluarga

23.0        Mutalaah kitab/zikir/memca Al-Qur’an/salawat/dll

Wudlu

Sholat sunnat Wudlu

24.00     Tidur

Demikian jadwal ini hanya sebagai acuan saja dan disesuaikan dengan rutinitas yang dimiliki oleh masing-masing muslimin/muslimat/mukminin/mukminat.

Salah satu upaya untuk mendapat anak/keturunan

Dalam kehidupan nyata banyak pasangan suami istri yang sudah berumur belum beruntung memiliki keturunan karena berbagai sebab seperti ketidak suburan dari pihak suami atau sebaliknya, atau keduanya memang sudah tidak subur lagi.

Saat ini teknologi sudah maju pesat, banyak kemungkinan dan peluang bagi pasangan suami istri untuk memperoleh peluang kembali dalam mewujudkan angan memiliki keturunan.

Terlepas dari semua usaha tersebut, berdo’a kepada Allah SWT adalah yang terpenting sebagaimana Allah SWT membimbing kita dengan memberi contoh dalam Al-Qur’an pada surah Al-Anbiya’ ayat 89 dan ayat 90 yang berbunyi sebabagi berikut :

“Dan (ingatlah kisah) Zakaria, ketika dia berdo’a kepada Tuhannya, ‘Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik’.”

“Maka Kami kabulkan (do’a)nya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya, dan Kami jadikan istrinya (dapat mengandung). Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdo’a kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusuk kepada Kami.”

Yang menarik untuk disimak ada beberapa hal, antara lain :

  1. Kalimat  “Engkaulah ahli waris yang terbaik”, maksudnya adalah sekira Allah tidak mengabulkan do’anya, yaitu tidak memberinya keturunan, maka Zakaria menyerahkan dirinya kepada Allah sebab Allah adalah ahli waris yang terbaik.
  2. Terkabulnya sebuah do’a, tentu dengan syarat bahwa perlu selalu bersegera dalam mengerjakan kebaikan serta dalam berdo’a agar bersungguh-sungguh dengan penuh harap dan cemas kepada Allah SWT.

Semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin

Fadlilah puasa 6 di bulan Syawal

Hadits riwayat Muslim, dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda :

Siapa berpuasa Ramadhan, kemudian menyambungnya dengan 6 hari pada bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa sebulan penuh.

Riwayat lain: “ Allah swt memberinya pahala 6 Nabi, yaitu :

  1. Nabi Adam as,
  2. Nabi Yusuf as,
  3. Nabi Ya’kub as,
  4. Nabi Musa as,
  5. Nabi ‘Isa as,
  6. Nabi Muhammad saw..

Allah swt, lebih tahu pasti tentang kebenaran.”

Salah seorang Ulama menegaskan : “ Siapa berpuasa 6 hari sesudah Hari Raya Fitri, pasti ia dimuliakan oleh Allah dengan 10 perkara, yaitu :

  1. Berkah penuh kebaikan dalam hidupnya;
  2. Harta bendanya selalu meningkat;
  3. Keluarga selalu terpelihara;
  4. Perbuatan buruknya terhapus;
  5. Amal kebaikannya dilipat gandakan pahalanya;
  6. Mudah sewaktu sakaratul maut;
  7. Dapat penerangan dalam kuburnya;
  8. Berat amal baiknya dalam timbangan sewaktu dihisab;
  9. Bebas dari segala tindakan rendah;
  10. Naik terus derajatnya.

Mari kita tunaikan puasa 6, kalau tidak bisa berturut-turut 6 hari penuh, boleh dilaksanakan secara terpisah selama masih dalam bulan Syawal.

Shadaqah

Nabi Saw bersabda: “ Shadaqah sanggup mengunci 70 pintu kejahatan.”

Shadaqah itu terbagi menjadi 4 bentuk pahala, yaitu :

  1. Pahalanya dilipatkan 10 x, yaitu shadaqah yang diserahkan kepada fakir miskin.
  2. Pahalanya dilipatkan 70 x,  yaitu shadaqah yang diserahkan kepada keluarga terdekat.
  3. Pahala nya dilipatkan 700 x, yaitu shadaqah yang diserahkan kepada kawan-kawan  muslim.
  4. Pahalanya dilipatkan 1000 x, yaitu shadaqah yang diserahkan kepada para mahasiswa/ pelajar/santri yang tengah menimba ilmu pengetahuan agama Islam.

Melihat bentuk penggandaan pahala sebuah shadaqah, mungkin dapat disiasati dengan  pola tertentu agar perlipatgandaanya jauh lebih besar dari yang empat macam tersebut dengan nominal shadaqah yang sama, misalkan kalau kita punya uang Rp.1.000,-  kita shadaqahkan secara ikhlas untuk yang  no.1  maka dapat 10 kali lipat pahalanya atau kita shadaqahkan secara ikhlas  untuk yang no.4 maka  dapat 1000 kali lipat pahalanya.

Mari kita pertimbangkan beberapa alternative berikut :

  1. Dishadaqahkan kepada  mahasiswa/ pelajar/santri (no.4), yang muslim (no.3), dan dia adalah keponakan kita atau sepupu kita (no.2), dan dia termasuk fakir miskin (no.1),  semoga pahalanya bisa menjadi 1000 x 700 x 70 x 10 = 490.000.000 kali !!!
  2. Dishadaqahkan kepada  mahasiswa/ pelajar/santri (no.4), yang muslim (no.3), dan dia adalah keponakan kita atau sepupu kita (no.2), walaupun dia tidak termasuk fakir miskin ,  semoga pahalanya bisa menjadi 1000 x 700 x 70  = 49.000.000 kali !!!
  3. Dishadaqahkan kepada  mahasiswa/ pelajar/santri (no.4), yang muslim (no.3), dan dia bukan keluarga terdekat kita , dan juga  tidak termasuk fakir miskin ,  semoga pahalanya bisa menjadi 1000 x 700   = 700.000 kali !!!

Mari kita bershadaqah mengingat besarnya manfaat shadaqah tersebut baik untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain.

7 langkah,8 langkah, 7 pintu neraka, 8 pintu surga

Neraka, adalah sebuah lokasi di akherat kelak, sebuah lokasi tempat hukuman bagi manusia yang pernah hidup di dunia yang telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh Allah Swt. Pelanggaran yang dilakukan manusia juga bermacam-macam tingkat pelanggarannya, maka nerakapun mempunyai peringkat dalam beratnya maupun jenis hukumannya. Adapun peringkat neraka adalah sebagai berikut :

  1. Neraka Sa’ir, penghuninya adalah orang-orang yang suka berdusta.
  2. Neraka Ladha, penghuninya adalah orang-orang yang enggan membayar zakat hartanya.
  3. Neraka Saqar, penghuninya adalah orang-orang yang tidak sholat dan tidak suka memberi makan orang miskin.
  4. Neraka Jahim, penghuninya adalah orang-orang yang orang-orang yang mementingkan kehidupan dunia yaitu yang menuruti hawa nafsunya.
  5. Neraka Jahannam
  6. Neraka Hawiyah
  7. Neraka Huthamah, penghuninya adalah orang-orang yang suka adu domba.

Adapun Surga adalah juga sebuah lokasi di akherat kelak, sebuah lokasi untuk memberi ganjaran yang baik bagi manusia yang taat atas segala petunjuk Allah Swt. Sebagaimana neraka, surgapun bermacam-macam sesuai dengan tingkat ketaatan manusia kepada Sang Penciptanya.

Macamnya surga adalah sebagai berikut :

  1. Darul Jalal, terbuat dari mutiara putih.
  2. Darus Salam, terbuat dari yakut/permata merah
  3. Jannatul Ma’wa, terbuat dari zabarjud/permata hijau
  4. Jannatun Khuld, terbuat dari marjan/mutiara kuning.
  5. Jannatun Na’im, terbuat dari perak putih.
  6. Darul Qarar, terbuat dari emas merah.
  7. Jannatul Firdaus, terbuat dari batu bata perak, batu bata emas, batu bata yakut, batu bata zabarjud, perekat minyak kasturi/misik.
  8. Jannatu ‘Adn, terbuat dari mutiara putih, ialah surge paling unggul/isyimewa melebihi semua surge yang ada, pintunya saja 2 buah terbuat dari emas, jarak antara keduanya seperti antara langit dan bumi. Bangunannya batu bata emas dan perak, debu pasirnya minyak ambar, dan debu perekatnya misik. Di surge ‘Adn terdapat sungai-sungai yang mengalir ke seluruh surga, kerikil-kerikil sungai tersebut terbuat mutiara, sedangkan airnya sejuk melebihi es, manis melebihi madu. Dan di surga ‘Adn pula terdapatnya telaga Kautsar, yakni telaga Nabi Muhammad saw. Di dalamnya pula terdapat sungai kafur/kapur barus, sungai tasnim, salsabil dan rahiqul.

Surga dan Neraka adalah pilihan kita, untuk mencapai keduanya juga sudah ada petunjuknya, salah satu petunjuk untuk tidak masuk ke neraka tapi masuk ke surga adalah sebagaimana disabdakan oleh Nabi saw :

“ Siapa mengantar tamunya tujuh langkah, Allah menutup darinya tujuh pintu neraka, dan apabila mengantarnya 8 langkah, Allah membuka untuknya delapan pintu surga hingga ia masuk ke dalamnya dari pintu mana saja yang ia suka. (Haqaiq)

(sumber DURATUN NASIHIN)

7 kalimat mulia

Al Faqih Abu Laits menegaskan : “Siapa pandai memelihara 7 kalimat,berarti mulia disisi Allah dan para malaikatNYA, diampuni dosanya oleh Allah sekalipun beserta seperti jumlah buih lautan, dan ia memperoleh lezat/manisnya taat, hidup dan matinya tetap dalam kebaikan,” yaitu :

  1. Setiap pekerjaan diawali dengan ucapan : “Bismillah” (dengan menyebut nama Allah)
  2. Setiap pekerjaan diakhiri dengan ucapan: “ Alhamdulillah” (segala puji bagi Allah)
  3. Ketika lisan terlanjur mengucapkan perkataan yang tidak bermanfaat, segeralah beristighfar dengan ucapan :”Astaghfirullah” (aku mohon ampun kepada Allah)
  4. Ketika akan melakukan suatu pekerjaan diwaktu yang akan datang (besok, lusa, nanti, bulan depan, tahun depan, dst) ucapkanlah:”Insya’a Allah” (jika Allah menghendaki)
  5. Ketika menghadapi hal-hal yang kita tidak mampu menahannya atau tidak berkenan/disukai dalam hati kita, ucapkanlah : “Laa hawla walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adhiim” (tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang luhur lagi Agung)
  6. Secara terus menerus lisan mengucapkan dua kalimat thayyibah (dua kalimat syahadat), baik siang maupun malam hari, yaitu : “Laa ilaaha illa’Allahu Muhammadur rasulullah” (tiada Tuhan yang lain, kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah Rasul Allah)

(Sumber; Usman bin Hasan bin Ahmad Syakir, al-Khaubawi: DURATUN NASIHIN)

Akal vs Nafsu

Sehubungan dengan perang menundukkan hawa nafsu syahwat, telah diceritakan dalam proses diwajibkannya puasa, sebagai berikut :

“ Bahwasanya Allah Swt, setelah selesai menciptakan akal berfirman:”Hai akal menghadaplah kamu kepada KU, maka dengan segera akal menghadapNYA. Lalu Allah menyuruhnya:”Mudurlah hai akal, maka ia segera mundur menta’ati perintah Allah Swt. Kemudian Allah bertanya :” Hai akal, siapakah sebenarnya kamu dan AKU ini ? jawabnya: “ Ya Allah, ENGKAUlah Tuhan sesembahanku, sedang aku hanyalah seorang hambaMU yang lemah. Akhirnya ia dipuji oleh Allah dengar firmanNYA :” Hai akal, tiada makhluk yang kuciptakan lebih mulia dibandingkan kamu.”

Kemudian Allah menciptan pula nafsu, dan ketika ia disuruh menghadap Allah, sepatah katapun tiada jawaban darinya, bahkan ketika ditanya : “ Siapa kamu, dan siapa AKU? Jawabnya : “ Aku ya aku, KAMU ya KAMU.” Maka dengan demikian ia patut menjalani hukuman, akibat tidak tahu diri, ia disiksa dilemparkan ke dalam kobaran api neraka jahannam selama 100 tahun, dan setelah habis masa hukumannya, ia dikeluarkan dari neraka, lalu ditanya, : Siapa sebenarnya engkau, dan siapa pula AKU ? Jawabnya tiada berbeda dengan dulu :” Aku ya aku, ENGKAU ya ENGKAU.”

Akhirnya ia dihukum lagi, tapi kali ini ia dilemparkan ke dalam neraka lapar selama 100 tahun, sehabis masa hukuman ia ditanya lagi tentang diri dan Penciptanya, maka berkat hukuman lapar (puasa) ia mengakui bahwa dirinya adalah seorang hamba yang lemah, dan Allah Tuhannya, itulah sebabnya Allah mewajibkan puasa baginya.” (Misykah)

[Sumber; Usman bin Hasan bin Ahmad Syakir, al-Khaubawi: DURRATUN NASIHIN ]

Adab Puasa

Dalam setiap melaksanakan pekerjaan ada adab-adab yang harus dipenuhi agar pekerjaan tersebut terselesaikan secara sempurna, adapun untuk melaksanakan puasa, baik puasa wajib maupun sunat, adalah sebagai berikut :

1. Berniat setiap malam untuk melaksanakan puasa seperti :”sengaja aku puasa esok hari untuk menunaikan fardhu Ramadhan pada tahun ini karena Allah ta’ala.”

2. Batal puasa seba secara sengaja makan dan minum dan jimak, kecuali lupa atau digagahi orang (diperkosa).

3. Batal puasa bagi wanita sebab kedatangan haidh atau nifas atau wiladah (melahirkan).

4. Batal puasa sebab mengeluarkan air mani karena sengaja akibat mencium istri dengan syahwat atau memegang-megang istri dengan syahwat.

5. Batal puasa sebab muntah secara sengaja.

6. Makruh mencium istri dan bermain-main dengan istri.

7. Makruh membuang darah (berbekam).

8. Makruh berlebih-lebihan kumur-kumur dan memasukkan air ke hidung saat berwudlu.

9. Makruh bersikat gigi setalah masuk waktu dzuhur.

10.Sunnat menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur.

11.Sunnat berbuka puasa dengan kurma, kalau tidak ada kurma cukup dengan sesuatu yang manis. Kalaua tidak ada juga sesuatu yang manis, maka sunnat berbuka dengan air.

12.Sunnat mandi janabah (junub) sebelum terbit fajar.

13.Sunnat terus menerus sholat tarawih.

14.Sunnat memeprbanyak sedekah dan membaca Al-Qur’an dan berdzikir.

15.Sunnat menyempurnakan puasa dengan memelihara anggota badan dari yang dibenci Allah ta’ala.

16.Memelihara mata dari melihat yang diharamkan Allah ta’ala.

17.Memelihara lidah dari perkataan yang sia-sia dan diharamkan Allah ta’ala seperti berdusta, mengumpat, mengadu domba, berbantah-bantahan, dan memarahi orang.

18.Memelihara telinga dari mendengarkan orang mengumpat, orang berdusta, orang menggunjing, dsb.

19.Memelihara perut dari makanan yang haram dan syubhah.

20.Jangan memperbanyak makan disat berbuka puasa seperti jatah makan siang digabung dengan makan malam, dsb.

Semoga dapat melaksanakan adab-adab ini dan kita dapat melaksanakan puasa secara baik dan mendekati kesempurnaan yang diterima oleh Allah ya’ala. Amin.

SOP Makan dan Minum

Standard Operating Procedure, prosedur/tata cara urutan pelaksanaan yang sudah distandarisasikan juga meliputi cara Makan dan Minum, khususnya bagi kaum muslimin/muslimat dan mukminin/mukminat.

Terlepas dimanapun dia makan dimana, apakah di rumah sendiri, di rumah saudara, di rumah orang, di restoran, di café atau di tengah hutan belantara, tetap ada SOPnya !
Begeitu juga tempatnya, apakah di meja makan atau di lantai, tetap ada SOPnya !!! . . . . . tapi yang jelas dalam Islam tidak pernah diperkenankan makan dan minum dengan berdiri, kecuali darurat !

Urutannya sebagai berikut :
1.Beri salam kepada orang yang telah duduk lebih awal di meja atau di lantai.
2.Duduklah bersama mereka dengan tenang.
3.Berdo’alah sendiri-sendiri, sebaiknya berdo’a bersama dengan satu orang yang ditunjuk untuk memimpin do’a dengan do’a yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw.
4.Cucilah kedua tanganmu terlepas apakah makannya menggunakan sendok&garpu, pisau&garpu atau dengan tangan sebagaimana adanya.
5.Ambillah makan yang terdekat darimu secukupnya.
6.Suapan pertama bacalah “ Bismillah”
7.Suapan kedua bacalah “ Bismillah hirrohman”
8.Suapan ketiga bacalah “ Bismillah hirrohmanirrohim”
9.Lanjutkan suapan-suapan berikutnya dengan tenang dan kunyahlah hingga makanan menjadi lembut baru ditelan ( kalau menurut anjuran adalah 32 kunyahan).
10.Makanlah hingga bersih piring tempat makan.
11.Apabila selesai makan, ucapkanlah “Alhamdulillah hirrobbil ‘alamin”
12.Cuci tangan hingga bersih dan keringkan.
13.Minumlah air, disarankan air putih saja.
14.Sebelum minum bacalah “Bismillah hirrohmanirrohim” 3x
15.Minumlah dengan tiga tegukan secara perlahan dan jangan bernafas di dalam gelas, (catatan minum tidak diperkenankan memakai gelas yang terbuat dari emas atau perak)
16.Selesai dengan tiga tegukan berhenti sejenak dan ucapkan “Alhamdulillah hirobbil ‘alamin” 3 x
17.Selesaikan minum hingga habis air di gelas

Demikian SOP makan dan minum, selesai prosedur standar kalau mau diterukan dengan minum-minum kopi atau makan buah sebagai hidangan penutup. Selamat menikmati !!!

Metode Pendidikan

Pendidikan, adalah sebuah kata penting dan dalam prakteknya adalah bertujuan untuk merubah satu keadaan kepada keadaan lain yang lebih baik keadaannya. Kegiatan merubah ini banyak cara digunakan baik secara tradisional maupun secara modern, terlepas dari cara atau dengan istilah dalam dunia pendidikan disebut metode, baik metode tradisional maupun metode modern kalau untuk pendidikan akhlak, maka saat ini telah banyak metode yang direkomendasikan untuk dipakai dalam dunia pendidikan secara umum.

Namun kalau kita mau mengambil sebuah refrensi nyata yang telah terbukti secara factual dan tertuang dalam sejarah maka alangkah baiknya kita menengok bagaimana Rasulullah Muhammad saw mendidik masyarakat Mekah dan sekitarnya yang pada saat itu akhlaknya sudah dianggap hancur lebur bahkan dikatakan ahlak jahiliah dan dalam kurun waktu 23 tahun sejak awal kenabian hingga beliau wafat telah berhasil merubah menjadi akhlakul karimah.

Metode yang digunakan pada waktu itu adalaah sebuah metode pendidikan yang bertumpu pada kelembutan, kesadaran fitrah individu, dan pemahaman mereka (para sahabat Rasulullah) terhadap perintah Allah SWT.

Rasulullah juga berupaya mengajarkan mereka (para sahabat Rasulullah) bagaimana membuat insting mereka teridur dalam hal ini adalah insting ketertarikan akan ajakan nafsu untuk berbuat hina dan lupa diri, dan juga bagaimana menampik godaan setan.

Semoga lontaran pemikiran ini menjadi bahan pemikiran kita bersama untuk meningkatkan akhlak bangsa kita sampai ke tingkat ahlakul karimah.

(Sumber; Tariq Ramadan: Muhammad Rasul Zaman Kita)