Tahun Baru Hijiriah 1430 di Kabupaten Banjar

image012_1

Acara apresiasi Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1430 H bertepatan dengan tanggal 29 Desember 2008 kali ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Kabupaten Banjar pada tahun-tahun sebelumnya apabila memperingati Tahun Baru Islam selalu mengadakan pawai anak-anak TK Al-Qur’an yang diwakili oleh masing-masing kecamatan yang dihadiri oleh Bupati,Wabup berserta unsur Muspida lainnya, Sekda beserta seluruh pejabat lingkup pemkab Banjar ditambah toga dan tomas serta para ulama.

Tapi kali ini dengan berbagai pertimbangan serta memperhatikan cuaca yang kurang bersahabat akhir-akhir ini, kadang hujan lebat tiap hari, kadang disertai angin kencang yang menumbangkan pohon dan bahkan juga terjadi puting beliung, maka acara peringatan kali ini bersifat statip tidak mobile, itulah yang diputuskan.

Akhirnya disepakati untuk event Muharam kali ini disusun 2 (dua) acara yang berurutan pembukaannya, yaitu Lomba Da’i Cilik dilaksanakan di lapangan Cahaya Bumi Selatan dan Wisuda 1428 santri TK Al Qur’an di laksanakan di dalam Mesjid Agung Al Karomah Martapura.

Pada acara pembukaan Lomba Da’i Cilik, Bupati mengajak hadirin mengintrospeksi masing-masing diri sebagaimana pada awal ditetapkan 1 Muharam oleh Sayyidina Umar sebagai tahun baru penanggalan Islam, kalau hari ini sama dengan kemaren maka kita merugi, kalau hari ini lebih buruk dari kemaren maka kita sesat dari jalan Allah, dan Bupati mengajak mulai hari ini agar kita memperbaiki hubungan dengan Allah SWT dan hubungan sesama manusia.

image014_1image015_1image016_1

Sedangkan sambutan Bupati dalam acara wisuda TK Al Qur’an, Bupati banyak menyinggung agar kita banyak membaca Al Qur’an karena Qur’an selain sebagai jalan petunjuk bagi manusia, Qur’an juga sumber berbagai ilmu yang berguna bagi manusia. Dan juga rasa terima kasih Bupati kepada semua pihak terutama para ustadz yang telah membimbing para santri sepanjang tahun sehingga dapat dilaksanakannya wisuda TK Al Qur’an yang ke XXI ini.

Semoga Al Qur’an semakin membumi di kabupaten Banjar. Amin Allahuma amin.

Sejarah dimulainya 1 Muharam tahun Hijiriah.

proyek-masjidil-haram

Akhirnya,datanglah suatu masa dimana Nabi saw mengetahui bahwa dakwah Islam di Mekkah telah mengalami penekanan yang luar biasa sehingga keadaan sangat tidak mendukung bagi kaum muslim. Rasulullah saw bergerak dengan dakwahnya. Lalu Allah SWT mewahyukan kepadanya agar dia berhijrah. Kemudian mulailah Nabi berhijrah di jalan Allah SWT setelah tiga belas tahun beliau di Mekkah. Islam ingin membangun negaranya dan ingin menghilangkan pengepungan dan serangan kaum musyrik. Mula – mula terjadilah perubahan sedikit pada keadaan kaum muslim.

Rasulullah saw keluar dalam musim haji untuk menunjukkan dirinya pada kabilah-kabilah Arab sebagaimana yang beliau lakukan pada setiap muslim. Beliau berada di tempat yang bernama ‘Aqabah, lalu beliau bertemu dengan jamaah dari Khazraj. Rasulullah saw berkata kepada mereka, “siapa kalian?” mereka menjawab: “kami berasal dari kelompok Khazraj.” Beliau berkata,”apakah kalian termasuk pembantu kaum Yahudi?” mereka menjawab:”benar.”Beliau berkata,”maukah kalian duduk bersama aku karena aku ingin sedikit berbicara degan kalian.”mereka menjawab:”boleh.” Kemudian mereka duduk bersama Nabi lalu beliau mengajak mereka untuk mengikuti agama Allah SWT.

Rasulullah saw sedikit menceritakan Islam kepada mereka dan membacakan Al-Qur’an. Enam orang mendengar apa yang di sampaikan oleh Nabi saw. Setelah beliau selesai dari pembicaraannya, mereka membenarkannya dan beriman kepadanya. Kemudian mereka menceritakan kepada Nabi saw bahwa mereka meninggalkan kaumnya karena kaum mereka terlibat peperangan dan kebencian. Mudah-mudahan Allah SWT mengumpulkan mereka dengan kedatangan Nabi saw yang mulia ini. Mereka memberitahu Nabi saw bahwa mereka akan menceritakan kepada kaumnya apa yang mereka dengar dari Nabi saw dan akan mengajak mereka untuk memenuhi dakwah Nabi saw.

Keenam lelaki tu kembali ke kota Madinah yang berubah namanya menjadi Madinah Munawarah yang sebelumnya ia bernama Yatsrib di zaman jahiliah. Allah SWT berkehendak untuk meneranginya dengan Islam. Para lelaki itu kembali ke Madinah dan mereka membawa Islam di hati mereka sehingga banyak orang yang masuk Islam.

Kemudian datanglah musim haji dan keluarlah dari Madinah dua belas orang lelaki dari orang-orang yang beriman yang diantara mereka terdapat enam orang yang Rasulullah saw telah berdakwah kepada mereka pada musim yang dulu dan Nabi saw menemui mereka di ‘Aqabah. Kemudian Nabi saw melakukan baiat pada mereka agar mereka mempertahankan keimanan dan membela dakwah kebenaran serta kemanusiaan.

Kaum lelaki itu kembali ke Madinah disertai salah seorang yang terpercaya dari tokoh Islam yaitu Mus’ab bin Umair dimana dia menjadi utusan Rasulullah saw di Madinah dan dia mengajari manusia tentang agama mereka dan membacakan kepada mereka Al-Qur’an dan menyerukan kebenaran kepada manusia sehingga tersebarlah Islam di Madinah. Penduduk Madinah mulai bertanya-tanya, mengapa saudara-saudara kita kaum Muslim Mekkah ditindas? Mengapa Rasulullah saw keluar untuk berdakwah dan menebarkan rahmat tetapi beliau justru mendapatkan angin kebencian? Sampai kapan kita akan membiarkan Rasulullah saw teraniaya dan terusir di Mekkah?

Demikianlah, pergilah tujuh puluh orang ke Mekkah, tujuh puluh orang dari penduduk Madinah Munawarah. Mereka pergi ke ‘Aqabah dalam keadaan sendirian dan berkelompok-kelompok. Islam telah menghasilkan buah pertamanya dalam hati mereka sehingga hati mereka di penuhi cinta kepada Allah SWT dan RasulNya serta kaum muslim. Penderitaaan yang dialami kaum muslim mempengaruhi jiwa mereka dan mencegah mereka dari kenikmatan tidur dan nikmatnya memakan dan nikmatnya kehidupan. Orang-orang yang baik itu datang dan berbaiat kepada Rasulullah saw untuk membela beliau menolongnya dan melindunginya serta siap untuk mati di jalannya. Mereka datang setelah hati mereka diliputi oleh Islam dan mereka meberikan segala sesuatu untuk dakwah yang baru; mereka datang sebagai pecinta-pecinta kebenaran.

Kitab-kitab hadis yang suci meriwayatkan apa yang terjadi pada baiat ‘Aqabah al-kubra. Dalam kitab tersebut dikatakan bahwa Abbas Ibnu Abdul Muthalib datang bersama Nabi dan saat itu dia masih berada dalam agamanya kaumnya. Dia ingin menyelesaikan urusan anak pamannya. Ketika dia duduk dan berbicara, dia mengatakan suatu pertanyaan yang mengisyaratkan bahwa Muhammad saw mendapatkan kemuliaan dari kaumnya dan kekuatan di negrinya tetapi dia enggan dan memilih untuk bergabung bersama kalian wahai penduduk Madinah. Jika kalian memenuhi janjinya dan melindunginya maka ambillah dia, namun jika kalian khawatir jika suatu saat nanti akan mengkhianatinya maka mulai dari sekarang biarkanlah dia di negerinya.

Kata-kata Abbas tersebut berasal dari fanatisme kesukuan dan ikatan darah keluarga namun penduduk Madinah tidak begitu peduli dengan kalimat Abbas itu karena dia bukan termasuk dari agama mereka dan dia tidak mengetahui tingkat cinta kepada Rasulullah saw yang mereka capai. Abbas bin Abdul Muthalib menunggu jawaban dari penduduk Madinah. Lalu mereka berkata kepadanya, “kami telah mendengar apa yang engkau katakan maka berbicaralah ya Rasulullah, ambilah untuk dirimu dan Tuhanmu apa saja yang engkau sukai.”

Kita ingin mengamati jawaban sekelompok orang yang mungkin dari penduduk Madinah ini sehingga Rasulullah saw berbicara. Jawaban yang di cari oleh Abbas bin Abu Muthalib tersembunyi dalam pernyataan Nabi. Demikianlah setelah Rasulullah saw mengucapkan kalimatnya maka tidak keluar pernyataan apapun. Cukup hanya Nabi yang berbicara dan mereka hanya menantinya. Mereka meminta kepada beliau agar mengambil pada dirinya dan Tuhannya apa saja yang beliau sukai; mereka merasa tidak memilik apa-apa dan tidak memiliki keputusan. Nabi berbicara lalu beliau membaca Al-Qur’an dan mengajak kejalan Allah SWT. Kemudian beliau berbicara tentang Islam dan beliau membaiat mereka agar membantu beliau sehingga merekapun membaiat kepadanya. Demikianlah terjadinya baiat ‘Aqabah al-Kubra.

Orang-orang yang terpilih oleh Allah SWT itu mengetahui bahwa sebentar lagi mereka akan diajak untuk mengang kat senjata; mereka diajak untuk mendapatkan kematian di bawah pedang. Mereka menenangkan Rasulullah saw bahwa beliau akan mendapati orang-orang yang sudah terlatih dalam peperangan karena mereka mewarisi dari kakek-kakek mereka.

Salah seorang dari tujuh puluh orang itu menyebutkan masalah yang penting. Abul Haitsyam berkata: “ sesungguhnya diantara orang-orang Madinah dan Yahudi terdapat suatu tali ikatan maka mereka boleh jadi akan memutuskannya lalu, apakah sikap yang harus kita ambil jika mereka lakukan hal itu dan memusuhi orang Yahudi.” Kemudian Allah SWT menolong Nabi saw dan memenangkan atas kaumnya, lalu dia kembali kepada mereka dan meninggalkan mereka dibawah kasih sayang orang-orang Yahudi.

Perhatikanlah bahwa pernyataan tersebut berkisar pada kecintaan kepada Nabi dan keinginan agar Nabi tetap bersama mereka selama perjalanan hari dan bulan. Masalah yang di tuntut oleh Abbas bin Abdul Muthalib secara jelas adalah masalah perindungan mereka kepada Nabi, di mana hal tersebut  tidak lagi diperdebatkan oleh orang-orang yang tepilih dari penduduk Madinah. Namun masalah yang mereka inginkan adalah masalah perlindungan Nabi dan keberadaan Nabi bersama mereka di Madinah.

Nabi tersenyum dan beliau mengatakan kalimat-kalimat yang justu menekankan bahwa ikatan akidah lebih kuat dari pada ikatan darah. Beliau berkata: “tetapi darah adalah darah dan kehancuran adalah kehancuran. Aku dari kalian dan kalian dariku aku akan memerangi orang-orang yang kalian perangi dan aku akan berdamai dengan orang-orang yang kalian berdamai dengan mereka.”

Akhirnya, penduduk Madinah pergi dan kembali ke negeri mereka. Kemudian berita tentang baiat ini sampai ketelinga orang-orang Mekah dan para tokoh musyrik, lalu mereka justru menambah penekanan kepada Rasulullah saw dan kaum muslim.

Para preman Mekah berkumpul di Darul Nadwah. Mereka menetapkan akan mengambil suatu keputusan penting berkaitan dengan Nabi. Salah seorang dari mereka mengusulkan agar beliau di belenggu dengan besi lalu di buang ke penjara sehingga beliau mati kelaparan. Sebagian lagi mengusulkan agar beliau di buang dari Mekkah dan diusir. Abu Jahal mengusulkan agar mereka mengambil dari setiap keluarga dari keluarga-keluarga Quraisy seorang pemuda yang kuat, kemudian setiap dari mereka di beri pedang yang terhunus dan hendaklah mereka memukulkan pedang itu ke tubuh Nabi. Jika mereka berhasil membunuhnya niscaya semua kabilah bertanggung jawab darah sang Nabi dan Bani Hasyim tidak akan mampu menuntut dan memerangi orang Arab semuanya dan mereka akan menerima diat sebagai tebusan dari pembunuhan itu. Demikianlah persekongkolan itu di gelar dan mereka sepakat untuk melaksanakan hal itu. Namun Al-Qur’an al-Karim menyingkap persekongkolan yang dilakukan orang-orang kafir itu dalam firman-Nya:

dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir memikirkan tipu daya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (QS. Al –Anfal:30)

Allah SWT mewahyukan kepada Nabi-Nya agar dia berhijrah. Lalu Nabi mulai menyiapkan sarana-sarana untuk hijrahnya. Beliau menyembunyikan urusan tersebut bahkan beliau tidak memberitahu sahabat yang akan menemaninya. Rasulullah saw menyewa seorang penunjuk jalan yang pengalaman yang mengenal padang gurun seperti mengenal garis-garis tangannya. Yang mengherankan penunjuk jalan itu adalah seorang musyrik. Demikianlah Nabi meminta bantuan kepada orang yang ahli tanpa memperhatikan keyakinannya.

Kemudian datanglah malam pelaksanaan kejahatan itu. Rasulullah saw memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidurnya di malam tersebut. Datanglah pertengahan malam dan Rasulullah saw pun keluar dari rumahnya. Para pemuda Mekkah mengepung rumah. Mereka menghunuskan pedangnya. Nabi menggenggam tanah lalu beliau melemparnya ke arah kaum sehingga mereka pun merasa kantuk sehingga Nabi saw dapat menembus kepungan mereka. Beliau keluar dari Mekkah dan berhijrah.

Dengan langkah yang di berkati ini, kaum Muslim menanggali tahun-tahun mereka. Tahun dalam Islam adalah tahun Hijiriah, sedangkan kaum Masehi menanggali tahun mereka dengan kelahiran Isa dan ini di sebut dengan tahun Masehi. Adapun tahun-tahun Islam maka ia di tanggali pertama kalinya saat Rasulullah saw keluar berhijrah di jalan Allah SWT

World Ocean Conference 2009

World Ocean Conference (WOC) 2009 yang akan digelar pada tanggal 11 – 15 Mei 2009 di Manado Sulawesi Utara dan kegiatan ini akan dihadiri oleh perwakilan dari 121 negara di dunia.

WOC penting untuk menyinergikan langkah dan aksi nyata kita untuk memelihara lingkungan kelautan guna mengatasi climate change dan mengantisipasi global warming. Jika bumi panas, kehidupan anak cucu kita, generasi mendatang, tidak akan selamat. Kita memiliki tanggung jawab moral untuk berbuat dan bertindak dengan arif demi masa depan anak cucu kita,” ujar Presiden.

Banyak hikmah dengan rencana adanya WOC di Negara kita ini, antara lain adalah apabila suatu daerah akan mendapat kunjungan Presiden atau Wapres  untuk menghadiri sebuah kegiatan maka setiap daerah pasti akan membenahi sarana dan prasarananya agar terlihat bagus dan tidak memalukan dihadapan Presiden  dan Wapres apalagi kalau kegiatan tersebut berskala internasional dimana yang hadir adalah wakil-wakil Negara dari seluruh belahan dunia, tentu akan lebih malu lagi bagi daerah dan bangsa kita. Maka pasti akan lebih berbenah lagi.

Dalam pelaksanaan pembenahan sarana prasarana inilah hikmah didapat, antara lain terserapnya tenaga kerja, terbelinya bahan/material local yang notabene akan terjadi perputaran arus uang yang berarti roda ekonomi berjalan, pertumbuhan ekonomi akhirnya tidak minus lagi, dan masih banyak hikmah-hikmah lainnya. Belum lagi nanti disaat kegiatan berlangsung, tentunya juga para tamu akan banyak membelanjakan uangnya untuk membeli souvenir, dimana souvenir tadi akana menjadi duta wisata kita di Negara asal para tamu tadi, dan apabila yang mereka dapatkan adalah keramah tamahan kita maka iklan dari mulut ke mulut ini akan lebih efektif dari sebuah brosur pariwisata.

Dari kata bijak Presiden SBY di atas, patut digaris bawahi bahwa bumi alam kita ini bukanlah warisan nenek moyang kita melainkan titipan anak cucu kita nantinya yang harus dijaga kelestariannya dan keberlangsungannya, dan juga akan dipertanyakan anak cucu kita kepada kita, kenapa kita tidak menjaganya, kenapa kita tidak memeliharanya, kenapa kita tidak melestarikannya, dan kira-kira masih beribu pertanyaan dengan awalan kenapa yang akan dilontarkan ! Dan yang lebih parah adalah mereka akan menyalahkan kita sementara kita sudah tidak bisa menjawab untuk berdalih karena kita sudah berada dibawah batu nisan.

Climate change dan global warming, mungkin sudah kita rasakan dengan adanya musim yang sudah tidak menentu lagi dan baru saja juga terjadi dalam minggu ketiga desember 2008 tadi di Kecamatan Aluh-aluh, Tabanio dan takisung mengalami terpaan gelombang pasang air laut yang cukup tinggi yang merusakkan rumah-rumah penduduk. Dan ramalah bahwa permukaan air laut akan naik secara permanen mencapai 6,00 meter dari yang ada sekarang maka Banjarmasin, dan kota-kota lain yang ketinggiannya sama akan terhapus dari peta dunia. Jadi kalau sudah terhapus dari peta, maka pemindahan Ibukota Kalimantan Selatan ke Banjarbaru tidak sulit lagi . . . .. . . . . . karena otomatis dan tidak perlu menunggu undang-undang lagi !

Mari, . . . mulai sekarang kita jaga alam dan lingkungan kita !

Mari, . . . mulai sekarang kita manfaatkan secara arif alam dan lingkungan kita !

Adakah replika surga ?

shangrilaskycaptain

A piece of paradise in the world, . . . . . . . . kata “paradise” banyak dipakai untuk menjadi sebuah nama hotel dan tempat-tempat hiburan atau tempat perisitirahatan. Setiap orang yang beragama dan berbudaya atau mengenal/mengetahuinya pasti terobsesi akan paradise tersebut atau setidaknya pernah terlintas dalam hati sanubarinya walaupun itu hanya sekelebat saja.

Paradise atau surga, setiap agama khususnya agama-agama samawi menggambarkan bahwa yang namanya surga itu hanya dapat dicapai setelah seseorang itu meninggal dunia itupun dengan syarat bahwa semasa hidupnya di dunia seseorang haruslah secara total mengikuti tuntunan agamanya. Surga memang impian setiap umat beragama sehingga ada yang mencoba memvisualisasikannya selagi masih hidup didunia dengan segala keindahannya, maka tidaklah heran untuk sebuah nama hotelpun memakai nama paradise dengan sebuah harapan agar image setiap penginap akan merasakan kenikmatan dan keindahan surga walaupun sekedar harapan semu belaka.

Adakah replika surga di dunia fana ini ? bahkan mungkin sepotong saja ? banyak yang menawarkannya ! seperti kataku tadi, ada hotel, tempat hiburan, tempat istirahat, tempat rekreasi, dll. Tapi apakah itu bisa menggambarkan atau sekedar menyama-nyamakan saja seperti “kekal orang di dalamnya”. Konon khabarnya ada sepotong kawasan yang dapat memberikan harapan umur panjang di atas 100 tahun masih sehat segar bugar, tapi adakah kedamaian disana ? sebagaimana yang dapat diberikan oleh surga , tiada kejahatan dan kemaksiatan di dalamnya. Entahlah !

Reog di acara pembukaan POR SD Kabupaten Banjar

image006_11

Dibawah siraman gerimis hujan sore hari sebuah reog singo budoyo tua dengan gagah menggoyangkan kepalanya walaupun bulu meraknya sudah mulai rontok karena memang sudah sangat tua dan saat ini juga sudah mulai langka mencari bahan bulu meraknya. Dengan alunan gamelan yang sudah langka terdengar karena reog ini bukan terdengar di ponorogo tapi di kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar.

Grup Kesenian reog ini dibawakan oleh saudara-saudara kami warga trasmigran dari Jawa Timur yang berkembang menambah khazanah budaya di Kabupaten Banjar, yang tampil dalam acara pembukaan POR SD tahun 2008 di kecamatan Simpang Empat.

Menjelang acara dimulai devile mulai bergerak dengan diawali oleh Grup Drum Band Kabupaten Banjar yang diiringi oleh barisan atlit dan official masing masing kecamatan di kabupaten Banjar, nampak barisan para siswa SD dengan semangat dan wajah cerah penuh semangat bertanding walaupun gujan semakin deras.

Acara dimulai dengan laporan panitia pelaksana dan diikuti dengan sambutan plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar yang menyatakan bahwa kegiatan POR SD ini dilaksanakan 2 tahun sekali dengan pembiayaan dari APBD dan sumbangan para donator termasuk dari para guru yang ingin mensukseskan acara ini, kemudian dilanjutan sambutan wakil Ketua KONI Kabupaten Banjar dan sambutan Bupati Banjar sekaligus membuka acara POR SD dengan pemukulan gong yang disambung dengan janji atlit dan ikrar wasit. Acara ditutup dengan sebuah do’a agar kegiatan ini sukses terlaksana.

Diawali dengan gerimis dan ditutup dengan gerimis pula.

Musda VII Perbakin Kalimantan Selatan Tahun 2008

Musyawarah Daerah PERBAKIN Kalimantan Selatan tahun 2008 ini dilaksanakan pada hari Sabtu tangal 20 Desember 2008 dengan mengambil tempat di Wisma Bhayangkara Polda Kalsel. Dalam acara tersebut yang dibuka oleh Bapak Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, berlangsung mulai jam 09.00 pagi sampai sore hari.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Pengda Perbakin Kalimantan Selatan Periode 2004-2008 Drs.H.D. JACKIE (Waka Polda Kalsel), banyak tantangan , baik dari dalam maupun dari luar, dan permasalahan keterbatasan financial, namun roda organisasi dan semua kegiatan dapat berjalan dengan baik berkat adanya kebersamaan Pengurus dan seluruh anggota Perbakin di Kalimantan Selatan.

Banyak prestasi yang telah dicapai dalam periode 2004-2008 ini, antara lain :

Bidang Organisasi, sampai dengan akhir Desember 2008 ini telah terbentuk 9 Pengcab dari 13 Kabupaten/Kota di Kalsel dan 28 Perkumpulan Menembak.

Bidang Target/Tembak sasaran, dalam PON XVII di Kaltim, telah disumbangkan 19 medali yang diantaranya 9 Medali Emas, 3 Medali Perak, dan 9 Medali Perunggu.

Bidang Berburu, banyak dilakukan perburuan hama babi hutan dengan bekerja sama saling bahu membahu bersama masyarakat yang memohon kepada Pengda Perbakin.

Dalam musda ini acaranya tersusun rapi, dengan diawali acara Pembukaan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya,laporan Ketua Panitia, sambutan-sambutan, dimulai dari Ketum Pengda Perbakin Kalsel, Ketum Koni Prov Kalsel, Wagub Kalsel sekaligus membuka musda, pembacaan do’a dan diakhiri dengan menyanyikan lagu Mars Patriot Olah Raga.

Selesai acara pembukaan dilanjutkan dengan peninjauan pameran senjata baik produk local maupun produk luar negeri, dalam pameran ini (kebetulan aku mendapat mandat mewakili pengcab Banjar) yang aku sangat tertarik adalah sebuah senjata jenis revolver untuk tembak reaksi, kualitasnya bagus, begitu aku melihat aku langsung teringat dengan senjatanya Dirty Harry, entah type atau apa yang jelas ada tulisan magnum !

Sidang Pleno Pertama, awalnya cukup rame dan alot dalam menentukan urutan acara dan pimpinan siding, namun akhirnya setelah terpilih pimpinan sidang maka acara berjalan lancar, dengan dimulai dibacakannya Laporan Umum dan Pertangung jawaban Pengurus Perbakin Kalsel Periode 2004-2008 yang dalam hal ini dibacakan langsung oleh Ketum yaitu Drs .H.C. Jakcie yang secara bergiliran masing-masing Pengcab menyatakan menerima seluruh laporan dan pertanggungan jawaban pengurus tersebut.

Dalam Sidang Pleno Kedua, dibentuk komisi-komisi A,B, dan C, yang masing-masing membidangi Organisasi, Target/Tembak Sasaran dan Berburu, dengan diberi waktu Cuma 1 (satu) jam, komisi melaksanakan rapat untuk memberikan rekomendasi-rekomendasi yang akan dilaksanakan oleh pengurus perbakin yang akan terbentuk nanti, yang menarik dalam rekomendasi kali ini adalah pengda diharapkan melaksanakan kejurda menembak khusus pelajar dan mahasiswa, meningkatkan kualitas pelatih yang ada dan melaksanakan rekrutmen pelatih-pelatih baru.

Sidang Pleno Ketiga, setelah diplenokannya hasil rapat-rapat komisi dan telah disetujui bersama, maka acara dilanjutkan dengan pemilihan formatur sebanyak 3 (tiga) orang yang diambil masing-masing satu orang mewakili pengda, satu orang mewakili pengcab dan satu orang lagi mewakili club. Setelah formatur terpilih, maka tim formatur bersidang dan akhirnya pada Musda VII ini terpilih kembali Drs.H.D. Jackie sebagai Ketua Umum dan Herman Chandra sebagai Ketua Harian untuk memimpin Pengda Perbakin Kalimantan Selatan Masa Bakti 2008-2012, keduanya diberi waktu 1 minggu setelah terpilih untuk menyusun pengurus secara keseluruhan.

Bravo PERBAKIN KALSEL 2008-2012 !!!

Kata bijak Pertanian

Dalam acara tanggal 18 Desember 2008 saat Penyerahan Penghargaan Ketahanan Pangan oleh Presiden kepada para Gubernur, Bupati, penyelenggara pertanian, terbersit sebuah kata bijak yang patut kita renungi bersama karena kata bijak tersebut cukup dalam dan luas bagi sikap hidup dan perilaku manusia.

Menurut Presiden, manusia sekarang berjumlah 6,6 milyar, dan masih akan bertambah tapi bumi tidak bertambah. Oleh karena itu pangan, energi dan air jadi persoalan. ”Mari kita mengoreksi, tidak semua manusia di dunia itu punya hati yang baik, yang memerlukan sumber daya alam sebatas yang diperlukan. Tapi banyak yang rakus, banyak yang tamak, sehingga menjadi rusak seolah-olah kurang. Alam semesta, kata Gandhi, cukup memberikan pangan, tapi tidak pernah cukup melayani ketamakan kerakusan manusia,” kata Presiden SBY.

Memang alam semesta akan cukup memberikan pangan tapi sadarkah kita bahwa hamparan tanah, sawah, ladang yang memproduksi pangan itu semakin tahun semakin berkurang luasannya dan semakin berkurang kualitasnya, disisi lain penduduknya semakin banyak yang harus diberi makan. Berarti disini yang tertantang adalah bagaimana kita mengintensifkan lahan yang masih tersisa agar produksinya tetap banyak dan mencukupi, apakah dengan mengembalikan unsur hara yang mulai menipis atau dengan pemupukan (tapi saat ini pupuk langka apalagi yang bersubsidi) dan membuat terobosan teknologi benih yang unggul umur pendek dan jumlah produksi tinggi rasanya enak (ini tantangan !) dan perlu juga dipertimbangkan agar pemerintah (bukan petani) membuat perusahaan Negara yang bertani dengan cara modern dan mekanis yang padat teknologi sehingga diharapkan produksi melimpah sebagai cadangan pangan Negara dan tidak mengganggu mekanisme pasar milik petani.

Culture Shock

Culture shock atau dalam bahasa Indonesia disebut ‘Gegar Budaya’, adalah istilah psikologis untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosail dan budaya yang berbeda. Pada umumnya terjadi pada setiap orang yang berpergian keluar negeri atau ke wilayah yang jauh dari tempat tinggal, tetapi menurut saya culture shock terjadi apabila kita berhadapan atau memasuki kondisi lingkungan social dan budaya yang berbeda atau disaat kita memasuki perubahan lingkungan social dan budaya yang baru.

Saat ini bangsa kita yang terkenal dengan budaya ramah, santun, kekeluargaan, gotong royong, musyawarah dengan segala kerendahan hati, namun seiring kemajuan zaman dengan tekonologi tinggi yang menghilangkan batas komunikasi social dan budaya melalui berbagai interaksi komunikasi informasi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti berita dan sinema serta film layar lebar maupun layar kaca. Secara pelan bertahap namun pasti yaitu terjadi pergeseran budaya, apalagi pergeseran budaya ini memang disetting untuk berubah baik secara sadar maupun tidak disadari. Setiap individu yang berada dalam situasi seperti ini akan berbeda-beda dalam menerimanya, mungkin ada yang bisa larut dalam perubahan, namun ada juga yang masih bertahan dengan budaya yang melekat pada dirinya sehingga yang dirasakan hanyalah keterasingan dalam lingkungannya sendiri. Perubahan-perubahan ini akan disikapi berbeda-beda bagi tiap-tiap individu, ada yang marah, sedih, apatis, menerima, menolak, bingung, was-was, takut , gembira, dll.

Komentar Presiden SBY saat meninjau fasilitas Taman Pintar Yogyakarta, di Yogyakarta, usai diresmikan hari Selasa (16/12) sore. “Yang penting digarisbawahi adalah bahwa dunia ilmu, dunia pengetahuan dan dunia teknologi dengan segala aplikasinya dalam kehidupan masyarakat terus berubah dan terus berkembang dari masa ke masa. Konsekuensinya apa? Kalau kita, termasuk generasi muda tidak pandai, tidak mampu mengikuti, menyesuaikan dan mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih itu, bisa jadi bangsa kita mengalami apa yang disebut guncangan budaya atau culture shock. Ada yang mengatakan gagap teknologi,”

Disini tersirat bahwa culture shock juga bisa terjadi akibat adanya iptek yang baru dan selalu mengalami loncatan-loncatan kemajuan yang tinggi, dan kalau mau dianalogkan aparat pemerintah dan masyarakat juga bisa mengalami culture shock dengan adanya peraturan-peraturan baru yang belum siap mereka hadapi. Yang namanya aparat pemerintah juga macam-macam dan banyak ragamnya mulai dari perencana, pelaksana, pengawas, ada ranah eksekutif, ada ranah yudikatif dan ada ranah legislative.

Apa tips anda untuk menghadapi culture shock ini ?