Panting, adalah salah satu alat musik akustik pada perangkat musik panting yang dipergunakan oleh para pemain musik panting terutama di provinsi Kalimantan Selatan. Lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu-lagu daerah dengan bahasa Banjar seperti Kambang Goyang, Paris Barantai, dst. Pada umumnya alat musik ini terbuat dari bahan kayu nangka.
Tasbih, adalah sebuah alat untuk menghitung jumlah sesuatu hal terutama bacaan atau wirid. Biasanya tasbih dibuat dari kayu yang dibentuk menjadi bulat, lonjong atau bersegi, dan jenis kayunyapun beraneka ragam, ada kayu gaharu, ada kayu cendana, ada kayu fukaha/kaukah. Namun ada pula tasbih yang dibuah dari biji-bijian bahkan ada pula pula yang dari tulang. Umumnya sebuah tasbih terdiri dari 99 batu. Angka 99 ini melambangkan 99 Asma Allah. Namun ada pula tasbih yang terdiri dari 33 atau 11 batu-batuan. Pada kedua kasus terakhir ini, sang pengguna harus mengulangi lingkaran tiga atau sembilan kali. Meskipun begitu, ada pula tasbih yang terdiri dari 100 atau 1.000 batu.
Kedua alat ini punya arah yang berbeda, yang satu untuk musik, yang satu untuk dzikir.
Engkau pilih yang mana ? Tasbih dapat menyampaikanmu kepada Sang Khaliq ! Apakah Panting tidak dapat menyampaikanmu kepada Sang Khaliq ? Sang Khalik itu indah dan memberi keindahan, menyejukkan hati yang gersang, hati yang kering kerontang. Dan dapat mengajak jiwamu berenang dalam lautan keindahan.
Sekali lagi, Engkau pilih yang mana ? mungkinkah Engkau memilih keduanya ? Atau salah satu diantaranya ? padahal dalam do’amu tiap hari, tiap waktu dan mungkin setiap saat engkau berdo’a yang tak pernah kau tinggalkan sebuah permohonan yang maha tinggi, kau ingin bahagia baik didunia maupun di akhirat kelak.